Walhi Papua Diskusikan Pantauan Lingkungan Hidup di Tanah Papua

1
215
Diskusi Publik Pantauan Lingkungan Hidup di Tanah Papua Juni 2024 - Dok Walhi Papua

JAYAPURA, WALHI PAPUA – Wahana Lingkungan Hidup Papua (Walhi Papua) menggelar diskusi hasil pantauan lingkungan hidup di Tanah Papua berjudul “Babat Hutan atas Nama Transisi Energi”.

Kegiatan ini dilakukan di Cafe Kakao, Kotaraja Luar, Kota Jayapura, Papua, pada Kamis, 20 Juni 2024.

Empat pembicara hadir dalam diskusi ini. Mereka adalah Uli Arta Siagian, Manajer Kampanye Walhi Nasional; Maikel Primus Peuki, Direktur WALHI Papua; AlFonsa Wayap, jurnalis perempuan Papua; Apner Mansai Foker, Elsham Papua; dan Yason Ngelia, Pemuda Adat Suku Malind.

Yason Ngelia mengatakan pada era Otonomi Khusus terjadi perampasan tanah besar-besaran di Tanah Papua. Ironisnya, hingga kini masyarakat belum sadar untuk menjadi penjaga Tanah Papua.

“Hingga Otonomi Khusus jilid kedua disahkan, perampasan tanah di tanah Papua terus terjadi. Di era ini juga masyarakat belum sadar untuk menjadi penjaga tanah,” kata Yason.

Sementara itu, Direktur Walhi Papua Maikel Peuki menjelaskan celakanya, emekaran Papua menjadi 6 Provinsi membuka ancaman yang sangat besar bagi sumber daya alam, terutama hutan dan eksistensi Masyarakat Adat Papua.

“Investasi akan masuk cepat melalui provinsi dan kabupaten. Kerusakan lingkungan dan ekologi di Papua akan meledak karena masing-masing Provinsi akan menyumbang kerusakan lingkungan di tanah Papua,” kata dia.

Tentunya dengan adanya Pemerintah Provinsi di Tanah Papua, tidak menutup kemungkinan hutan di Papua akan berkurang,” ujar Maikel Direktur Walhi Papua. (*)

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here