Jayapura,- Dalam rangka memperinhati Hari Hutan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 Maret , maka Alumni Karya Latih Bantuan Hukum (Kalabahu) Kota Jayapura , Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Cenderawasih (Uncen) dan WALHI Papua melakukan kampanye melalui foto -foto dan juga membuat selebaran online yang berisi pesan Stop Deforestasi dan Selamatkan Hutan Papua.
Febri Dimara, Ketua MAPALA Uncen saat ditemui Sabtu, 20 Maret 2021 mengatakan bahwa dirinya selaku Ketua MAPALA Uncen prihatin dengan kondisi hutan alam Papua.“Kami dari Mapala Uncen tentu saja sangat prihatin dengan semakin maraknya deforestasi yang terjadi di Tanah Papua. Padahal hutan bagi orang asli Papua sangat penting sekali. Dan disisi hutan adalah penghasil sumber oksigen bagi kita,” ujar Febri Dimara, Ketua Mapala Uncen.
Ditambahkannya bahwa jikalau deforestasi ini terus terjadi tentu saja berbahaya bagi ekosistim dan kehidupan orang asli Papua. “ Untuk itu kami melakukan photo ops dan membuat kampanye melalui social media pada tanggal 21 Maret 2021, agar public memahami situasi hutan di Tanah Papua yang makin berkurang, karena alih fungsi lahan dan dikuasai korporasi,” ucap Ketua Mapala Uncen. Febri Dimara menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan alumni Kalabahu dan juga WALHI Papua.
Sementara itu , John Tebai salah seorang alumni Kalabahu dan juga mahasiswa FH Uncen menjelaskan bahwa harus ada upaya walaupun sekecil apapun untuk selamatkan Hutan Papua. “Karena menyelamatkan hutan alam Papua adalah tugas kita bersama, bukan satu dua orang maupun satu dua lembaga, tapi semua elemen, baik mahasiswa, masyarakat, kelembagaan adat, kelembagaan agama, CSO dan pemerintah tentunya,” ujar John Tebai.
Menurutnya apa yang dilakukannya adalah langkah kecil dalam penyelamatan hutan Papua. “Kami melakukan langkah kecil ini sebagai kontribusi kami selaku mahasiswa dan generasi masa depan dalam penyelamatan hutan di Tanah Papua. Kami tidak ingin berdiam diri, karena Hutan Papua adalah masa depan bagi anak cucu” tukas mahasiswa FH Uncen.
Dirinya berharap kedepan Pemerintah Provinsi Papua dapat melakukan review dan mencabut perijinan perkebunan skala besar yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan pelanggaran HAM.
Dalam kampanye Stop Deforestasi dan Selamatkan Hutan Papua melibatkan alumni Kalabahu yang sedang magang dibeberapa lembaga, Mapala Uncen dan WALHI Papua dengan hasil foto sebanyak 60 buah dan 10 flyer yang telah disebar melalui sosial media maupun pesan instant.